Minggu, 01 Januari 2012 20:57:14

Kemiskinan 2011 di Indonesia Masih Menggurita

Kemiskinan 2011 di Indonesia Masih Menggurita

Beritabatavia.com - Berita tentang Kemiskinan 2011 di Indonesia Masih Menggurita

Jumlah kemiskinan tahun 2011 di Indonesia, belum menunjukkan angka mengembirakan. Malah masih menggurita melanda negeri ini hingga akhir tahun ...

Kemiskinan 2011 di Indonesia Masih Menggurita Ist.
Beritabatavia.com - Jumlah kemiskinan tahun 2011 di Indonesia, belum menunjukkan angka mengembirakan. Malah masih menggurita melanda negeri ini hingga akhir tahun ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 penduduk miskin dengan pengeluaran Rp. 230.000 per bulan mencapai 30 juta orang dan penduduk hampir miskin dengan pengeluaran Rp. 233.000-280.000 per bulan berjumlah 57 juta orang.

Jumlah itu membengkak, jika menggunakan standar internasional dari data World Bank yaitu kurang dari US$ 2 per hari. Data pengangguran tahun 2011 menurut BPS terdapat 8,12 juta orang, kata  Bambang W. Ganindra, fungsionaris Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi) dalam rilisnya, Ahad (1/1).

Menurut Bambang, kondisi kemiskinan tersebut disebabkan kebijakan ekonomi yang tidak memihak kepada rakyat. Selain itu karena aksi koruptor yang menggerogoti uang negara.

Ini berimbas pada kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat yang belum menunjukkan angka peningkatan, jelas Direktur Eksekutif Bina Desa Sentra Ekonomi Bisnis (BIDASEB) ini.

Ironisnya, lanjut Bambang, kondisi tersebut dialami rakyat Indonesia yang miskin tapi hidup di negara yang kaya potensi alamnya. Menurutnya, Indonesia merupakan penghasil minyak terbesar ke-29 dunia dan sementara cadangan gas terbesar ke-11 dunia. Selain itu Indonesia merupakan negara penghasil batu bara tersebesar ke-15 dunia. Indonesia juga kaya karena menghasilkan tambang mas, timah, perak, nekel, tembaga, dan bijih timah.

Belum lagi penghasilan dari hutan dan lautnya, sangat luar biasa kekayaan Indonesia ini. Namun akibat kebijakan pemerintah yang salah, maka sebagian besar potensi alam Indonesia ini dikuasai oleh negara-negara asing.

Potret rendahnya tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia, kata dia, jelas terlihat dari Human Development Index yang dikeluarkan UNDP. Indonesia masuk pada urutan ke-124 dari 187 negara. Ini membuktikan bahwa meskipun Indonesia masuk negara-negara G-20, kelompok negara-negara yang memiliki GDP terbesar, namun tingkat kesejahteraan sebagian besar rakyatnya masih rendah.

PP PARMUSI mendesak pemerintah agar dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonomi, orientasinya harus kepada kesejahteraan rakyat banyak, bukan kepada sebagian kecil rakyat yang menguasai ekonomi Indonesia. o eee

Berita Terpopuler
Berita Lainnya
Jumat, 24 Maret 2023
Senin, 27 Februari 2023
Jumat, 10 Februari 2023
Minggu, 01 Januari 2023
Selasa, 27 Desember 2022
Minggu, 20 November 2022
Rabu, 09 November 2022
Sabtu, 13 Agustus 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Kamis, 02 Juni 2022
Kamis, 02 Juni 2022
Senin, 30 Mei 2022