Kamis, 16 Mei 2013 17:05:49

Vihara Abad Ke-16 di Glodok Memprihatinkan

Vihara Abad Ke-16 di Glodok Memprihatinkan

Beritabatavia.com - Berita tentang Vihara Abad Ke-16 di Glodok Memprihatinkan

Dua buah vihara yang dibangun sejak abad ke-16 dan 17 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, memprihatinkan. Kondisinya terancam rusak karena kerap ...

 Vihara Abad Ke-16 di Glodok Memprihatinkan Ist.
Beritabatavia.com - Dua buah vihara yang dibangun sejak abad ke-16 dan 17 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, memprihatinkan. Kondisinya terancam rusak karena kerap dilanda banjir. Warga dan tokoh masyarakat Glodok meminta agar keberadaan dua Vihara yang terdapat di RT 03/02, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, yaitu Vihara Dharma Bhakti, di Jl Petak Sembilan dan Vihara Toasebio, di Jl Kemenangan III No 48, itu segera diselamatkan pemerintah dari banjir yang kerap mengenangi kedua vihara tersebut.

Letak vihara yang hampir satu meter berada di bawah jalan membuat kedua vihara bersejarah tersebut sangat rawan terendam air saat hujan.

Ferry Setiawan (62), tokoh masyarakat Glodok, mendesak Pemprov DKI Jakarta segera menyelamatkan dua vihara tersebut dari genangan saat turun hujan, mengingat kedua vihara itu merupakan bangunan bersejarah yang perlu dilestarikan.

Kami memang belum menyampaikan usulan ini secara resmi kepada Pemprov DKI Jakarta. Tapi mungkin secepatnya akan kami lakukan, karena bila terus dibiarkan lama kelamaan akan rusak terendam air, ujar Ferry, Kamis (16/5).

Bahkan, katanya, saat banjir besar tahun 2002, 2007, dan 2013 kedua vihara harus ditutup karena ketinggian air di dalam areal vihara mencapai lebih dari satu meter.

Sedangkan di luar siklus banjir lima tahunan, lanjut Ferry, vihara juga kerap tergenang antara 20 sampai 30 sentimeter. Itu pun sangat merepotkan warga keturunan Tionghoa yang ingin bersembahyang, karena genangan air bisa bertahan sampai beberapa hari, terang Ferry.

Ferry menyebutkan, Vihara Dharma Bhakti berdiri tahun 1650. Semula, vihara bernama Klenteng Kim Tek Ie, dan sempat pula dikenal dengan nama Klenteng Jin De Juan, atau Klenteng Kwan Im.

Sementara Vihara Toasebio, atau Klenteng Dutabesar, berdiri tahun 1751. Menurut Ferry, ada teknologi baru untuk menyelamatkan kedua bangunan bersejarah ini dari kehancuran akibat banjir. Yaitu, dengan mengangkat seluruh bagian pondasi bangunan secara bersamaan seperti yang pernah dilakukan pemerintah Cina untuk menyelamatkan banyak bangunan bersejarah di negaranya.o day



Berita Lainnya
Senin, 25 Maret 2024
Senin, 25 Maret 2024
Senin, 25 Maret 2024
Minggu, 24 Maret 2024
Sabtu, 23 Maret 2024
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024