Jumat, 16 Juli 2010 11:36:41

Shalat Tetap Sah

Shalat Tetap Sah

Beritabatavia.com - Berita tentang Shalat Tetap Sah

Dengan perubahan arah kiblat menjadi ke Barat Laut, banyak yang mempertanyakan bagaimana keabsahan salat ummat Islam, yang sebelumnya berpatokan ke ...

Shalat Tetap Sah Ist.
Beritabatavia.com - Dengan perubahan arah kiblat menjadi ke Barat Laut, banyak yang mempertanyakan bagaimana keabsahan salat ummat Islam, yang sebelumnya berpatokan ke Barat. MUI memastikan tetap sah. Perubahan redaksional fatwa ini tidak lantas membuat semua salat selama ini keliru.
Shalat kita yang menghadap Barat itu, tetap sah. MUI hanya mengubah redaksi fatwa. Jangan dianggap kiblat itu semua salah, kata Anwar Ibrahim, anggota MUI.
Anwar menambahkan, putusan MUI kali ini bersifat final, sehingga segera disosialisasikan ke seluruh wilayah. MUI rencananya mengirim fatwa itu ke MUI daerah, untuk segera dipelajari, agar tak lagi menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
MUI juga memastikan, sesuai kajian para ahli, pergeseran arah kiblat itu, tak ada kaitan dengan pengaruh pergeseran lempengan bumi, akibat gempa, yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Dalam kajian MUI, kata Anwar Ibrahim, penentuan arah kiblat itu tak berdasarkan pergeseran lempeng.
Karena itu, Sekretaris MUI Asrorun Niam mengungkapkan kepada pers, kemarin, akhiri segera kesalahan arah kiblat masjid kita. MUI mengimbau para pengurus masjid dan musalah di seluruh Indonesia untuk menera ulang arah kiblat, Rabu-Sabtu, 14-18 Juli pukul 16.27 WIB.
Asrorun mengungkapkan, posisi Matahari pada jam itu (16.27 WIB) atau pukul 12.27 waktu Arab Saudi yang tepat di atas Kabah berlaku di seluruh dunia. Jika pada bagian Indonesia tengah dan timur, waktu itu masih bisa menerima matahari, masjid-masjid di sana bisa melakukan tera ulang dengan toleransi kurang lebih 5 menit.
Asrorun menunjuk, Jumat, 16 Juli 2010, dengan waktu toleransi H-2 sampai H+2 juga masih akurat. Toleransi waktu plus minus 5 menit masih akurat. MUI mengimbau para pengurus masjid melakukan tera ulang arah kiblat, dengan memanfaatkan momentum ini. Momentum pertama untuk menera ulang Kabah, 28 Mei 2010, pukul 16.18 WIB. Dalam ilmu falak (astronomi) hari itu disebut dengan yaum rashdil qiblah (hari untuk mencocokkan arah kiblat). o mun/na/nor

Berita Lainnya
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Jumat, 15 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024