Jumat, 16 Juli 2010 15:07:14

Fenomena Patahan di Ciputat Masih Diteliti

Fenomena Patahan di Ciputat Masih Diteliti

Beritabatavia.com - Berita tentang Fenomena Patahan di Ciputat Masih Diteliti

Ditengarai adanya patahan atau sesar di Jakarta yang membentang dari Ciputat hingga wilayah Kota. Namun validasi temuan ini masih perlu diteliti ...

Fenomena Patahan di Ciputat Masih Diteliti Ist.
Beritabatavia.com - Ditengarai adanya patahan atau sesar di Jakarta yang membentang dari Ciputat hingga wilayah Kota. Namun validasi temuan ini masih perlu diteliti lagi. Sesungguhnya, patahan Ciputat atau yang berada di wilayah Jakarta dan Surabaya belum ada penelitian detil soal keaktifannya, kata Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Erick Ridzky di Jakarta, Jumat (16/7).
Beberapa indikasi keberadaan sesar aktif antara lain, terlihat adanya relief yang cukup tajam , permukaan tanahnya juga terlihat. Sesar Ciputat, kata Erick,  juga seperti sesar aktif lainnya yakni di Lembang, Jawa Barat namun masih akan diteliti lebih jauh.
Erick mengakui keberadaan  sesar aktif yang berlokasi dekat dengan Jakarta atau Surabaya, masih belum bisa diidentifikasi dengan baik dalam peta gempa termutakhir yang diberi nama Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Map. Tapi yang jelas bahwa keberadaan sesar aktif itu tidak ada hubungannya dengan gempa. Itu bagian dari dampaknya saja. Jangan sampai apa yang disampaikan itu bisa membuat khawatir, terang Erick.
Kabar adanya sesar yang membentang dari Ciputat ke Kota sudah tersiar sebelumnya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut, salah satu bukti keberadaan sesar adalah adanya sumber mata air panas di sekitar Gedung Arsip Nasional. Sesar itu adalah patahan tua.
Namun, 2006 lalu sesar itu masih berstatus tidak aktif. Satu-satunya yang bisa mengaktifkan sesar itu adalah gempa berkekuatan di atas 7 skala Richter. Untungnya, tidak pernah ada gempa sebesar itu di Jakarta, setidaknya dalam 200 tahun terakhir.
Sebelumnya, para ahli gempa memperingatkan potensi terjadinya gempa besar di Jakarta.
Ibu kota Indonesia dalam sejarahnya pernah diguncang gempa dahsyat yakni pada, 1699, 1780, 1883, dan 1903.
Intensitas gempa yang kian meningkat di zona patahan aktif di sepanjang pantai barat Sumatera belakangan ini memunculkan kekhawatiran, potensi gempa bisa menuju ibu kota sewaktu-waktu. Namun pihak Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa di Jakarta tidak akan menimbulkan efek rusak parah. Pasalnya, pola aktivitas gempa di Jabodetabek umumnya berada di kedalaman lebih dari 350  kilometer sampai 700 kilometer. Dengan kedalaman dan posisi gempa di Laut Jawa itu, kemungkinan goyangannya sampai merusak infrastruktur bangunan, sangat kecil.
Dengan dominasi gempa yang dalam seperti itu, pada umumnya, sih tidak begitu merusak, kata Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jaya Murjaya. O ale
 

Berita Lainnya
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Jumat, 15 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024