Beritabatavia.com -
SURABAYA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan di era
gloobalisasi seperti sekarang ini keberadaan koperasi masih sangat diperlukan
dan tetap
penting. Pasalnya, sejak
Indonesia membangun keberadaan koperasi telah terbukti mampu meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan mengurangi angka kemiskinan.
Selama
ini, kata Kepala Negara, pertumbuhan ekonomi bukan hanya disumbang oleh usaha
swasta menengah dan besar, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Uaha Milik
Daerah (BUMD), tetapi sangat ditentukan oleh ekonomi yang disumbang oleh ekonoki
rakyat, yakni gerakan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM). Karena itulah,
Lebih lanjut Presiden mengatakan,
seperti di Negara-negara berkembang lainnya, Indonesia masih menghadapi
masalahkemiskinan dan pengangguran. Berkat koperasi dan UKM, angka pengangguran
dan kemiskinan dari tahun ke tahun semakin berkurang. Karena itulah, kata Presiden,
pemerintah berani mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk mendorong
berkembangnya koperasi dan UKM. Sejak 2005 pemerintah telah mengeluarkan
anggaran mencapai puluhan triliun rupiah. Sebab, pemerintah yakin bahwa
koperasi dan UKM merupakan salah satu cara paling efektif
untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.
Pada
Harkop ke-63 dengan tema Koperasi Bangkit untuk Kesejahteraan Rakyat itu Presiden mengakui bahwa sebagian besar
koperasi di Indonesia sudah cukup baik. Sedangkan yang kurang baik jumlah
relatif sedikit. Kopersi yang kurang baik itu, lebih disebabkan karena
manajemen dan sumber daya manusianya masih belum seperti yang diharapkan atau
professional. Selain itu, permodalannya pun sering tidak mencukupi dan
produknya belum memiliki daya saing yang tinggi. Karena
itu lah, Presiden meminta kepada koperasi-koperasi yang masih kurang baik
tersebut ke depan untuk terus diperbaiki dan ditingkatkan. "Karebna itu saya
mengintruksikan dan mengajak pejabat-pejabat terkait, untuk tahun-tahun mendatang
benar-benar serius mengatasi masalah-masalah itu agar koperasi kita terus
tumbuh dan berkembang, katanya.
Terkait dengan terus
berkembangnya pasar modern di sejumlah daerah, Presiden meminta kepada Menteri
Perdadangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM untuk menjaga
eksistensi pasar tradisional. Menurutnya, pasar modern tidak dilarang, tetapi
walikota dan bupati harus mengaturnya dengan baik. Keberadaan pasar modern
jangan sampai mematikan pasar tradisional."Agar
pasar tradisional tersebut tetap bisa eksis, selain ada pengaturan dengan pasar
modern, pengelola pasar tradisonal harus selalu menjaga kebersihan, kesehatan,
kenyaman dan ketertibannya, kata dia.
Pemerintah, lanjutnya, terus Dengan bantuan dana KUR tersebut,
diharapkan ke depan kesejahteraan semakin naik,
kemiskinan dan penganguran makin menurun. Untuk itu, Presiden meminta
kepada pihak terkait agar koperasi dan UKM ke depan semakin baik dan
mendatangkan manfaat bagi masyarakat, khususnya anggotanya.Jumlah koperasi harus ditambah, sebab dapat dilakukan di berbagai
komunitas. Misalnya, komunitas petani, nelayan, pekerja, TNI, Poldari dan
pegawai negeri sipil. o did