Jumat, 03 September 2010 00:31:24

Calon Kapolri Harus Punya Rasa Malu

Calon Kapolri Harus Punya Rasa Malu

Beritabatavia.com - Berita tentang Calon Kapolri Harus Punya Rasa Malu

Jika menyimak pendapat berbagai kalangan, prihal  persyaratan yang harus dimiliki oleh calon Kapolri, tentu perlu waktu untuk menentukan ...

Calon Kapolri Harus Punya Rasa Malu Ist.
Beritabatavia.com - Jika menyimak pendapat berbagai kalangan, prihal  persyaratan yang harus dimiliki oleh calon Kapolri, tentu perlu waktu untuk menentukan siapakah yang layak menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Mantan perwira polri berpangkat komisaris besar (Kombes) yang kini menjadi dosen Pasca Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian UI Bambang Widodo Umar mengatakan, setiap calon Kapolri setidaknya harus memenuhi empat syarat.
Pertama calon Kapolri adalah perwira yang memiliki integritas moral yang tinggi. Karena Polri  lembaga penegak hukum yang salah satu kerjanya membangun moral masyarakat. Maka, Kapolri harus memiliki integritas moral yang tinggi.
Sedangkan syarat kedua,  calon Kapolri adalah perwira yang memiliki loyalitas tinggi. Seorang Kapolri harus memiliki loyalitas tinggi, karena lembaganya berada di bawah pemerintah.

Kemudian syarat ke tiga, calon Kapolri harus seorang perwira tinggi yang tegas.  Dari dulu institusi Polri selalu membutuhkan sosok pemimpin yang tegas. Dan syarat yang keempat, calon Kapolri harus profesional. Artinya,  apapun tugasnya, dia harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Lalu berbagai kalangan lainnnya juga menambahkan, jika polri ingin menjadi profesional dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Calon Kapolri haruslah bersih dari  indikasi korupsi, menerima setoran dari pengusaha hitam, dan tindakan markus (makelar kasus) serta tindakan yang menyakiti hati rakyat.

Tetapi, calon Kapolri harus  memiliki segudang prestasi dan tidak pernah cacat selama bertugas. Dan paling penting lagi, adalah calon Kapolri harus memiliki rasa malu atas kegagalan yang pernah dilakukannya.

Jika merujuk dari persyaratan diatas, maka  nama perwira tinggi polri yang belakangan mencuat kepermukaan dan dijagokan untuk menduduki posisi Tribrata satu (TB1). Maka nama-nama tersebut, boleh dikatagorikan calon Kapolri yang belum  memiliki rasa malu.

Komisaris Jenderal (Komjen) Nanan Soekarna saat ini menjabat Irwasum Polri, seharusnya  menolak jika dijagokan menjadi Kapolri. Pasalnya, lulusan terbaik AKPOL 1978 ini dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Utara.  Terkait, kasus unjuk rasa yang menewaskan Ketua DPRD Sumut. Kemudian, belum pernah mengukir  prestasi gemilang yang bermamfaat bagi masyarakat.

Sama halnya dengan Irjen Timur Pradopo, lulusan AKPOL 1978 ini di sebut-sebut belum menunjukan rasa tanggung jawabnya atas peristiwa kerusuhan Tri Sakti 1998. Saat itu Timur Pradopo sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat. Lalu, saat menjadi Kapolda Jawa Barat, Timur Pradopo  tidak berhasil mengungkap kasus pembunuhan seorang pengusaha garment terkenal di wilayah itu. Kemudian kasus penganiayaan yang menimpa Tama aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) serta pelemparan bom Molotov di kantor majalah Tempo, yang hingga kini belum terungkap.

Tidak jauh beda dengan Irjen Imam Sudjarwo saat ini menjabat sebagai Kalemdiklat Polri. Perwira tinggi lulusan AKPOL 1980 ini bukan merupakan calon yang memiliki prestasi menonjol dari perwira lainnya.  Sehingga ketiga perwira yang disebut-sebut akan menggantikan Jenderal BHD, bukanlah perwira yang memiliki segudang prestasi hebat.

Oleh karena itu, seharusnya ketiga perwira ini memiliki rasa malu,  dan menolak jika diajukan sebagai calon Kapolri. O Edison Siahaan

 
Berita Lainnya
Jumat, 22 Maret 2024
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024
Senin, 18 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024