Rabu, 19 Mei 2010 03:48:53
Al Qaeda Incar 3 Negara Selama Piala Dunia 2010
Al Qaeda Incar 3 Negara Selama Piala Dunia 2010
Beritabatavia.com - Berita tentang Al Qaeda Incar 3 Negara Selama Piala Dunia 2010
Teroris Al Qaeda warga negara Arab Saudi yang tertangkap di Iraq, Abdullah Asam Saleh al Qatani, beberapa hari lalu mengaku bahwa mereka juga ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Teroris Al Qaeda warga negara Arab Saudi yang tertangkap di Iraq, Abdullah Asam Saleh al Qatani, beberapa hari lalu mengaku bahwa mereka juga berencana menyerang Denmark dan Belanda selama Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan berlangsung. Kami membahas kemungkinan untuk membalas penghinaan yang ditujukan kepada Nabi Muhamad oleh dua negara itu. Jika tidak bisa menyerang timnas mereka, kami akan menyerang suporternya, ujar Qatani pada AP, Rabu (19/5).
Belanda dianggap musuh oleh Al Qaeda karena politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders dianggap anti-Islam karena film yang dibuatnya. Sementara Denmark dimusuhi karena kasus 'kartunisasi Nabi Muhamad' beberapa tahun lalu. Selain dua negara itu, Italia juga dapat ancaman. Direktur Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Antonio Valentini mengatakan bahwa pemberitahuan resmi dari FIFA sudah dikirimkan pada FIGC dan Italia pun siap meningkatkan keamanan pada timnasnya selama Piala Dunia berlangsung. Robert Masucci, penanggung jawab keamanan timnas sudah memberitahu kami. Saya tak dapat memberitahu detil, namun saya yakin kami berada dalam penjagaan yang baik, ujar Valentini pada La Republica.
Timnas Belanda sekarang sudah ada Swiss untuk menjalani pelatnas jelang Piala Dunia. Sementara striker Denmark, John Dahl Tomasson, memilih untuk fokus pada sepakbola. Kami harus fokus pada satu hal, yaitu bagaimana bermain bola dengan baik disana, ujar Tomasson.
Selain ketiga negara tersebut, Al Qaeda juga berencana hendak menyerang laga antara AS lawan Inggris di Piala Dunia. Vish Naidoo, juru bicara kepolisian Afsel, mengatakan tidak akan mengubah banyak sistem keamanan di negaranya karena terorisme selalu jadi perhitungan pihaknya. Menurut Naidoo, interpol mengirim 200 polisi terbaiknya untuk mengawasi turnamen, sementara 31 negara peserta mengirimkan delapan aparat keamanan untuk bekerjasama dengan pihak Afsel. Tuan rumah sendiri sudah menambah 44 ribu polisi untuk mengamankan turnamen olahraga terbesar di dunia ini. O brn (Foto istimewa)